Selasa, 01 Desember 2015

Studi Banding ke Bali, Ratusan Kades di Sukabumi Menuai Kritik

SUKABUMI KAB - Studi banding 381 kepala desa (kades) se-Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ke Bali menuai kritikan. Pasalnya, biaya plesiran mereka menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD).

Direktur Forum Indonesia Untuk Transparansi (Fitra) Sukabumi, Ajat Zatnika mengatakan  ratusan kades berangkat ke Bali informasinya untuk studi banding pengelolaan anggaran dana desa ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Menurutnya, hal itu hanya mengahmbur-hamburkan uang rakyat karena tidak substansial. "Jika ingin belajar dan ingin tahu besarnya PAD di beberapa Kabupaten di Bali tidak perlu ke sana. Di zaman saat ini cukup mengakses informasi dari berbagai media. Ini hanya mengahambur-hamburkan uang saja," kata Ajat kepada wartawan.

Ditegaskan Ajat, karakteristik dan mekanisme pengelolaan dana desa antara Sukabumi dengan Badung jelas berbeda. Terlebih, semuda desa di Indonesia kini sama-sama belajar dalam pengelolaan dana desa. "Sayang saja anggarannya dipakai untuk jalan-jalan. Lebih baik digunakan untukmasyarakat di sekitar desa. Ini patut dipertanyakan. Termasuk peranan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMPD) yang mengetahui dan menyetujui kegiatan para kades ini," tandasnya.

Kepala Bidang Pemerintahan Desa BPMPD Kabupaten Sukabumi, Yudi Mulyadi menegaskan kegiatan itu sudah direncanakan sejak tahun lalu. Tujuannya yakni karena di Bali mendapatkan bantuan dana desa dari APBD cukup besar. Kendati begitu, pengelolaannya mulai perencanaan sampai pengalokasiannya sangat baik. "Mekanisme pemberangkatan para kades itu ke Bali bertahap yakni dibagi 4 tahap. Terakhir pada Jumat lalu. Mereka di sana belajar pengelolaan bantuan dana desa," pungkasnya. Dendi

Sumber diperoleh dari : http://sukabumizone.com/berita/daerah/item/1407-studi-banding-ke-bali-ratusan-kades-di-sukabumi-menuai-kritik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar