Waspadai Fenomena Suka Sesama Jenis (Homoseks)
Oleh : Ajat Zatnika
Suka sesama jenis (Homoseks), merupakan
hal yang tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat. Fenomena suka
sesama jenis ini bisa dianggap sebagai kelainan dan bisa dianggap
sebagai tren. Ada dua istilah terhadap orang yang mempunyai
kecenderungan seperti ini. “Lesbian dan Gay” menjadi istilah yang
terkenal di lingkungan masyarakat. Namun berbicara faktor, ada beberapa
faktor yang bisa menyebakan seseorang menyukai sesama jenis, diantaranya
:
1). Faktor Lingkungan, pengaruh seseorang yang dari kecil sudah
diperlakukan tidak sesuai dengan kodratnya (misal perempuan diperlakukan
seperti laki-laki) oleh orang tua, kerabat, tetangga dll maka kecenderungan
ini akan tertanam sampai akhirnya bisa menyukai sesama jenis.
2). Faktor Pergaulan & Traumatik, karena putus cinta dengan
kekasihnya sehingga seorang perempuan muncul rasa benci kepada laki-laki
dan bertemu dengan perempuan atau komunitas lesbi yg merasa bisa
melindungi dan menyayangi. Yang akhirnya tumbuh rasa suka antara
keduanya, atau munculnya kebencian dari seorang anak perempuan terhadap
laki-laki (traumatik) disebabkan sikap seorang ayah yang sadis dan jahat
(KDRT) yang akhirnya mencari perlindungan kepada sesama perempuan yang
kemudian saling mencintai.
3). Faktor Biologis, karena pengalaman seks
pertama, akibat kasus sodomi yang akhirnya menyebabkan bahwa seseorang
hanya mengenal seks dan merasakan kenikmatan seksualitas hanya dengan
sesama jenis.
4). Faktor Agama, seseorang yang lemah dalam memahami agama, akan merasa
bahwa segala sesuatu yang dilakukan tidak dianggap dosa, menyukai
sesama jenis dan melakukan hubungan seksualitas merupakan bagian
kebutuhan yang dianggap tidak terkait dengan dosa. Selain itu ada juga
faktor x yang akhirnya bisa suka sesama jenis, misalnya ingin merasakan
sesuatu yang berbeda, atau karena secara emosional, komunikasi dan
verbal yg sudah nyambung dll. Terkait kasus yang terjadi diperusahaan
yang ada di Sukabumi, bisa saja “Lesbian atau Gay” terjadi karena
kejenuhan terhadap rutinitas aktivitas keseharian sebagai buruh, dan
dilokasi tempat bekerja yang ditemui hanya sesama jenis yang selama ini
selalu menjalin komunikasi dengan baik dan kedekatan emosional yang
harmonis, yang akhirnya muncul hasrat untuk menyalurkan kebutuhan
biologisnya kepada sesama jenis.
Diposting ke : http://radarsukabumi.com/?p=53296
Tidak ada komentar:
Posting Komentar